JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Lagi, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta melaporkan kinerja politik dalam acara media gathering akhir tahun 2022 dengan mengusung tema ‘Tahun Peralihan’, di Ruang Rapat Lantai 8 Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Dalam acara tersebut selain dihadiri Gembong Warsono selaku Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, juga mendatangkan dua narasumber masing-masing Agus Pambagio (Pengamat Kebijakan Publik) dan Ray Rangkuti (Direktur Eksekutif Lingkar Madani). Hadir pula Dwi Rio Sambodo (Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI).
Saat membuka acara dan sekaligus membacakan pemaparannya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengingatkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait amanat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Fraksi juga melihat momentum akhir tahun ini sebagai waktu yang tepat untuk mengingatkan kembali kepada Pj. Gubernur DKI Jakarta. Tentu saja agar fokus pada 3 hal yang perlu segera dilakukan berkaitan dengan permasalahan di Jakarta sesuai amanat Pak Jokowi,” tegas Gembong.
Dikatakan dia bahwa amanat Presiden Jokowi untuk Pj. Gubernur DKI Heru Budi Hartono adalah Jakarta harus segera menyelesaikan normalisasi sungai (sodetan Ciliwung-BKT) mengejar integrasi transportasi dan terakhir melakukan antisipasi resesi ekonomi di Jakarta.
Gembong juga mengingatkan kepada seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di Jakarta dengan mengadakan berbagai acara dialog dan konsultasi dengan masyarakat.
Namun begitu, diakui Gembong pada tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan, karena Jakarta masih dalam situasi pandemi COVID-19 dan pergantian Gubernur DKI Jakarta. “Tradisi ini sudah memasuki tahun ketiga. Adapun laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban publik kami kepada masyarakat DKI Jakarta,” jelasnya.
Fraksi PDI Perjuangan secara konsisten mendorong partisipasi publik dalam setiap penyusunan kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui giat lapangan, resap aspirasi (reses), dan sosialiasi Peraturan Daerah.
Sedangkan masih di tempat yang sama, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, mengungkapkan bahwa laporan tahunan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta patut ditiru fraksi lain untuk mempublikasikan kinerja politik. Bahkan, tambah dia, laporan itu akan membuat dinamika demokrasi semakin bagus.
“Jadi, acara ini tentu bermanfaat. Gajah mati itu meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan cerita. Termasuk Fraksi PDIP bikin buku. Pak Gembong harus punya, buat cerita anak cucu, buat pendidikan politik sehingga dinamika demokrasi itu jalan. Ada tertulis, pernah dibahas tapi belum berhasil, kenapa ya? Saya anjurkan, semua teman-teman fraksi lain sangat bagus jika membuat laporan seperti ini,” sarannya.
Karena itu, Agus juga mendorong Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta untuk mengusulkan kembali pembuatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang pernah dijalankan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, RPTRA itu sangat diperlukan sebagai ruang interaksi warga Jakarta.
Sementara itu Ray Rangkuti menilai bahwa terakhir ini ada hal menarik dari perilaku Fraksi PDIP DKI Jakarta. “Saat Gubernur Ahok bersikap netral. Lalu, di zaman Anies, malah jadi oposisi. Tapi, sekarang di masa peralihan Pj. Gubernur Heru, masuk ke dalam,” katanya.
Pada bagian lain, disebutkan Ray Rangkuti, jika bicara Jakarta tak bisa dilepaskan dari aktifitas ekonomi dan politik. “Yang jelas, keduanya tidak bisa dipisahkan. Baik itu sebagai kota maupun tempat aktifitas bisnis,” ucap dia, mengakhiri. ■ RED/AGUS SANTOSA
