OLEH : PROF DR KH NASARUDDIN UMAR MA
ILUSTRASI hari kiamat di dalam Al-Quran dilukiskan bermacam – macam. Meski demikian, satu sama lain semua ada persamaan bahwa hari kiamat itu hari yang dahsyat (yaumun ‘adhim), betul-betul sangat mengerikan.
Ungkapan Al-Quran tentang hari kiamat, antara lain sebagai berikut: “(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pa da hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan“. (QS. Gafir/40 :16). “(Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi petunjuk” (QS. Gafir/40:33).
“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)” (QS. al-Syura/42: 47).
“Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikit pun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan“ (QS. al-Dukhan/44: 41). “Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadian pun” (QS. al- Nisa’/4: 42).
Ayat-ayat tersebut menggambarkan betapa dahsyatnya hari kiamat. Satu-satunya yang bisa memberi pertolongan ialah syafaatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka juga sepakat bahwa datangnya kiamat hanya Allah subhanahu wata’ala yang tahu. Hanya beberapa hadis Nabi menjelaskan tanda-tanda hari kiamat, yang biasa dibedakan antara tanda-tanda kecil (al-‘alamat al-shugra) dan tanda-tanda besar (al-‘alamat al-kubra). Ada juga ulama yang membagi tiga, yaitu tanda – tanda kecil, tanda-tanda menengah, dan tanda-tanda besar.
Tidak ada siapa pun, baik para saintis maupun ahli agama yang bisa memprediksi kapan terjadinya hari kiamat. Allah subhanahu wata’ala sendiri telah menegaskan: “Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah” (QS. al-Najm: 57-58).
Dalam konteks berbeda diceritakan pula, dijelaskan: “Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir: “Kapankah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba“. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar – benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. al-A’raaf: 187).
Meskipun kepastian datangnya kiamat tidak dijelaskan, tanda-tanda datangnya disebutkan di dalam beberapa hadis, antara lain: (1) Munculnya dukhan (asap) beracun yang menyebabkan kematian secara fatal, (2) Munculnya Dajjal menebarkan fitnah besar yang juga mengakibatkan kematian masif, (3) Munculnya Dabbah, sejenis binatang raksasa yang akan muncul di sekitar perbukitan Kota Makkah, (4) Matahari timbul dan tenggelam secara tidak beraturan, dan sudah pasti mengakibatkan dampak rusaknya ekosistem yang mengancam kehidupan, (5) Turunnya kembali Nabi Isa AS ke bumi dan kehadirannya membawa
secercah harapan, (6) Munculnya Ya’juj dan Ma’juj dalam jumlah masif yang juga akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, 7) Bermunculannya gempa bumi dahsyat di berbagai belahan bumi bagian timur, (8) Disusul dengan munculnya gempa di belahan bumi bagian barat, (9) Disusul juga gempa dahsyat di kawasan Semenanjung Arab, dan (10) Munculnya api raksasa yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar.
Sebelum tanda-tanda besar itu muncul terlebih dahulu diawali dengan beberapa tanda-tanda kecil sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi, di antaranya penaklukan Baitulmuqaddis, perzinaan merajalela, pemimpin terdiri atas orang-orang zalim dan jahil, alat-alat musik semakin ramai, masjid didekorasi secara berlebihan, putusnya silaturahim secara masif, berlomba- lomba mencari ilmu untuk mengejar jabatan, banyaknya ulama meninggal dunia, orang-orang hina mendapatkan jabatan penting, memberi salam kepada hanya sahabat dekat, populasi perempuan lebih banyak daripada laki-laki, dusta dan fitnah merajalela, banyaknya orang yang bersaksi palsu.
Negeri Arab menjadi hijau dan banyak air mengalir, jarak antara satu pasar dan pasar lain semakin berdekatan, banyaknya orang mewarnai rambut, kekayaan umum dikuasai segelintir orang secara tidak adil, maraknya provokator dan tukang kritik, penyimpangan seksual merajalela, krisis amanah di dalam
masyarakat, taat kepada istri tetapi durhaka kepada orang tua. Anggota polisi semakin ramai yang menunjukkan semakin banyak kerusakan, mendahulukan lelaki menjadi imam bukan karena ilmu, melainkan karena suaranya yang merdu, jual beli jabatan dan politik uang merajalela, merebaknya gaya hidup mewah di kalangan umat Islam, orang fasik dimuliakan orang saleh dipinggirkan, meningkatnya angka bunuh diri dan banyaknya orang mati mendadak. (***/goes)