JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Penyanyi dan politisi muda Partai Golkar asal Medan, Camelia Panduwinata Lubis SE atau yang kondang dengan nama Camel Petir, mengaku tak bisa menyembunyikan perasaan berdukanya. Apalagi setelah mengikuti perkembangan dan investigasi terkait musibah KM Sinar Bangun Danau Toba beberapa waktu lalu.
“Pastinya, saya ikut berduka yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut. Selain itu, saya juga sangat prihatin, karena kejadian tersebut tak lepas dari sebuah kecerobohan manusia itu sendiri,” tegasnya saat dihubungi POSBERITAKOTA, Selasa (3/7).
Karenanya, Camel Petir yang siap terjun jadi calon legislatif (Caleg) dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan di Sumatera Utara pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 memdatang, berharap kedepannya Pemerintah Daerah (Pemda) jauh lebih tegas. Terutama dalam hal pengawasan beroperasinya kapal motor (KM) di kawasan Danau Toba.
“Tentang kapasitas muat kapal motor, ya harus diawasi betul. Jangan sampai dibiarkan beroperasi, meski muatannya
melebihi kapasitas. Sebab, selain mengangkut penumpang, juga kendaraan bermotor,” ucap artis dangdut yang pernah meluncurkan single hits ‘Cuma Kamu Cin’ dan ‘Kedondong’ (Kecanduan Doyan Berondong).
Bukan hanya itu saja, diharapkan Camel Petir, agar Badan Meteorologi Krimatologi & Geofisika (BMKG) memberikan informasi akurat terkait perkiraan atau kondisi cuaca pada kapal motor dan nahkodanya. Dari situ, setidaknya sudah diawali dengan pencegahan terhadap kemungkinan fatal saat kapal motor dalam perjalanan di laut.
“Begitu pun bagi nahkoda, jangan ceroboh dan mengambil langkah nekad. Misalkan, menaikan banyak penumpang dan barang, tapi melebihi kapasitas. Sebab, risikonya bisa fatal, seperti yang terjadi pada KM Sinar Bangun Danau Toba tersebut,” tegas perempuan bergelar sarjana ekonomi dan asli kelahiran kota Medan, Sumatera Utara.
Camel Petir yang tergabung dalam Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), berencana mengunjungi keluarga para korban musibah KM Sinar Bangun Danau Toba. ■ RED/GOES