JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sudah diambang pintu. Sebab, pekan depan atau tepatnya pada 23 September 2018 ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal meniup peluit panjang sudah diperbolehkannya melakukan proses kampanye.
Lantaran Pileg dan Pilpres bakal digelar serentak pada 17 April 2019 mendatang, situasi pelaksanaan kampanye dipastikan jauh lebih marak. Tak hanya bagi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI, DPD RI, DPRD TK I dan DPRD TK II saja, tapi juga bagi masyarakat dari kubu Capres/Cawapres A atau B. Sebab, mereka bertujuan untuk mendulang suara agar bisa terpilih atau kubunya menang.
Warga masyarakat yang terlibat dalam proses Pileg dan Pilpres 2019, tentu tak akan tinggal diam. Mereka bakal terbawa dalam suasana perayaan ‘Pesta Demokrasi’ alias Pemilu lima tahun sekali tersebut. Selebritis yang dikenal sebagai tokoh muda yang menguasai dunia supranatural, mencoba melakukan sekaligus mengungkapkan penerawangannya.
Boleh percaya, boleh tidak! Master Limbad, magician (pesulap-red) berjuluk ‘Master of Fakir’, menengarai kekhawatiran hal paling buruk bisa saja terjadi saat proses, pelaksanaan sampai pasca Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Namun begitu, ia yakin institusi Polri/TNI yang didukung semua elemen masyarakat, akan mampu mengatasi.
“Ya, pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 kali ini, jauh berbeda dengan sebelumnya. Ancaman terjadinya chaos atau kerusakan di mana-mana, harus diwaspadai. Kesemua itu dapat terjadi jika tidak dibarengi sikap dewasa dari masyarakat,” ungkap Master Limbad yang diwawancarai POSBERITAKOTA.COM, Kamis (20/9).
Sikap kurang dewasa di mana masing-masing kubu yang tak bisa menjaga dan bahkan saling menjelek-jelekan Capres/Cawapres yang diusungnya, justru bakal menjadi pemicu situasi menjadi tak kondunsif. “Bakal banyak berita hoax atau provokator yang bisa menyulut rasa amarah. Buntutnya, situasi bisa saja tak terkendali,” katanya.
Pria asal Slawi (Tegal) satu ini, mewanti-wanti supaya ‘perang’ di media sosial (Medsos), harus menjadi pusat perhatian aparat berwajib atau berwenang. “Pokoknya, jangan sampai terjadi sikap anarkis apalagi menyulut kerusuhan. Sebab, itu sangat tidak diharapkan oleh kita semua,” tegasnya.
Pada bagian lain, Master Limbad juga menerawang kalau di awal atau tepatnya di bulan kedua di tahun 2019 mendatang, bakal terjadi bencana alam (gempa) lebih dahsyat dari kejadian di Lombok. Hal itu, menurutnya, bisa dikentarai sebagai peringatan keras dari Allah SWT. Pada akhirnya masyarakat nanti dipersatukan untuk mempunyai kepedulian terhadap bencana di Tanah Air.
Selain itu, dikatakan Master Limbad, juga ada kejadian yang mengejutkan. Sikap membelot bakal terjadi atau dilakukan tokoh nasional yang sudah tidak asing lagi. “Tokoh nasional tersebut, membelot. Yang awalnya mendukung kubu A, bisa beralih dukungan ke kubu B,” pungkas pria nyentrik seraya menekankan apa yang diungkapkan tersebut, diharapkan bisa jadi bahan intropeksi agar kita semua tetap waspada.
Master Limbad menutup prediksinya, semoga pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019, bisa berjalan lancar, aman serta melahirkan Pemimpin Nasional yang sesuai pilihan dan harapan masyarakat Indonesia. Asalkan tidak terjadi kecurangan! ■ RED/GOES