BREBES (POSBERITAKOTA) – Tak lebih dari dua pekan ke depan, arus pemudik di jalan raya Pantai Utara (Pantura), sudah mulai terlihat kuantitasnya. Boleh jadi bakal terjadi kemacetan. Salah satunya begitu memasuki wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Karenanya, Pemerintah Kabupeten Brebes memberikan prioritas perhatian. Kenapa? Pasalnya, di beberapa titik jalur mudik atau persis membelah jalan raya, terdapat pasar tradisional. Sejak era 90-an kerapkali disebut ‘Pasar Tumpah’.
Keberadaan pasar-pasar tradisional yang ada, ditengarai akan menjadi titik kepadatan (macet-res) kendaraan saat arus mudik tiba. Bahkan para pemudik harus ekstra berhati-hati dan tetap sabar, apabila melalui jalur tersebut. Harus tetap tertib berlalu lintas, supaya kepadatan kendaraan tak menjadi lebih parah.
Beberapa pasar yang bakal dilalui para pemudik di Jalur Pantura, Kabupaten Brebes antara lain Pasar Induk Brebes, Pasar Bulakamba dan Pasar Losari yang berada di Jalur Pantura. Kemudian, Pasar Kersana dan Pasar Larangan yang berada di Jalur Tengah. Selain itu ada pula Pasar Linggapura di Jalur Selatan.
Bahkan sepanjang Jalan Raya Songgom Brebes – Klonengan – Bumiayu belakangan ini ramai berdiri warung-warung. Tujuannya untuk memfasilitasi agar para pemilik kendaraan yang melintas, bisa istirahat sejenak. Karenanya, bagi warga setempat, kondisi itu sebagai rejeki nomplok atau berkah tahunan.
Jadi, ‘Pasar Tumpah’ tersebut kerap mendatangkan problem. Arus kendaraan menjadi tersendak, lantaran warga masyarakat setempat, justru beraktifitas jual beli, namun memakan badan jalan raya. ■ RED/CAHYO NG/GOES