Lewat Momentum Idhul Adha 1443 H, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Dorong Kebangkitan Ekonomi Umat

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Tak bisa dipungkiri bahwa kondisi perekonomian peternak mustahik yang terpuruk setelah dihantam pandemi, membuat perayaan Idhul Adha jadi salah satu pemicu kebangkitan. Lebih lagi pada momentum qurban di tahun ini, Pemerintah telah memberi kelonggaran terhadap berbagai aktivitas. Termasuk perihal jual beli ternak yang tetap harus menjalankan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Bahkan, langkah atau upaya serius terkait pemberdayaan peternak mustahik yang dijalankan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) selama ini, diharapkan bakal mencapai puncaknya pada momentum Idhul Adha 1443 H atau di tahun 2022 ini.

Tak cuma pemberdayaan peternak mustahik saja. BAZNAS pun terus mengupayakan agar daging qurban yang disembelih di wilayah perkotaan, dapat pula dinikmati oleh masyarakat di daerah pedesaan, pesisir dan bahkan meluas sampai ke daerah perbatasan.

Hal tersebut di atas disampaikan Deputi l Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta saat memberikan sambutannya di acara seminar yang berjudul ‘Ekonomi Kurban Pasca Pandemi‘, di R. Auditorium Soeriaatmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/6/2022).

“Yang jelas, gagasan pertama yang kita lakukan adalah bagaimana agar daging kurban dari kota dapat dinikmati oleh saudara-saudara kita yang berada di desa-desa. Jadi, ituulah yang digaungkan BAZNAS dalam setiap momentum qurban,” ucap Arifin.

Pada bagian lain, Arifin juga menyebut bahwa idealnya masyarakat yang berqurban dapat memberdayakan keluarga peternak kecil, sehingga momentum qurban menjadi sarana untuk meningkatkan peternakan milik masyarakat.

Menurut Arifin, BAZNAS juga turut mendorong modernisasi dalam berqurban, yakni dengan menggencarkan Qurban Online BAZNAS yang telah digaungkan sejak 2016 lalu. Dimasa pandemi, Qurban Online BAZNAS sangat relevan untuk diterapkan karena menunaikan ibadah qurban di BAZNAS dapat dilakukan dengan mudah dan nyaman tanpa harus keluar rumah, sehingga masyarakat tak harus saling bertemu untuk menghindari penularan COVID-19.

Cukup dengan telepon genggam atau perangkat komputer, masyarakat sudah bisa berqurban dan dapat dilakukan di mana saja. Tentu saja cukup dengan baznas.go.id/kurban dan kemudian tinggal mengikuti saja petunjuk yang tersedia dengan mudah.

BAZNAS pun turut menjamin keamanan hewan qurban di seluruh Balai Ternak BAZNAS dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah mewabah. BAZNAS juga menerapkan pendampingan ketat serta langkah pencegahan penularan penyakit di seluruh balai ternak binaan.

Untuk berbagai langkah itu di antaranya membatasi keluar masuknya ternak maupun orang ke lokasi Balai Ternak BAZNAS dan kandang peternak rakyat. Melakukan penyemprotan kandang, kendaraan, peralatan dan perlengkapan kerja dengan desinfektan yang efektif, memberikan pakan dan obat vitamin sehingga meningkatkan imunitas ternak, melakukan koordinasi dengan dinas setempat untuk mencegah timbulnya wabah.

“Selanjutnya, BAZNAS juga rutin melakukan edukasi pencegahan PMK kepada peternak mustahik. Yang pada gilirannya nanti, peternak dapat melakukan pencegahan dini dan tidak panic selling,” ucap Arifin, lagi.

Masih dalam seminar dan kesempatan yang sama, Deputi ll Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, M Imdadun Rahmat, mengutarakan secara detail dari hasil pengukuran Indeks Kesejahteraan BAZNAS pada predikat baik. Hal tersebut menunjukkan pemberdayaan peternak mustahik memberikan dampak yang baik bagi kesejahteraan material, spiritual, kualitas pembangunan manusia dan kemandirian peternak mustahik.

“Jika bicara indikator kemiskinan, proporsi mustahik yang berhasil dientaskan dari standar kemiskinan BPS menunjukkan hasil yang semakin baik dari tahun 2019-2021. Dan, pada pengukuran terbaru di tahun 2021, program pemberdayaan peternak mustahik BAZNAS dapat mengentaskan sebanyak 81% populasi peternak mustahik dari garis kemiskinan,” terang Imdadun.

“Jadi, dengan demikian juga dapat kita simpulkan bahwa sebagai salah satu program utama dalam hal pemberdayaan peternak mustahik, program qurban yang diselenggarakan oleh BAZNAS dapat mendukung peningkatan kesejahteraan mustahik dan pengentasan kemiskinan di lingkungan peternak mustahik,” tambah dia.

Lantas, Imdadun menyebutkan bahwa qurban memiliki makna sosial karena disyariatkan oleh Allah SWT sebagai mekanisme berbagi, berderma.dan menebar manfaat dari individu kepada masyarakat yang membutuhkan.

Justru menebar manfaat qurban menjadi tujuan BAZNAS. Dalam memfasilitasi mudhohi untuk menebar kebaikan, BAZNAS RI terus memaksimalkan pendistribusian daging kurban ke berbagai tempat di pelosok Indonesia dan bahkan sampai keluar negeri.

“Pada intinya BAZNAS memiliki berbagai program dalam momentum qurban. Sebut saja seperti Qurban Kemasan, Tebar Kurban BPKH, Kurban Korporasi, dan Kurban Mandiri. Namun, semuanya memiliki muara yang sama, yakni agar kebaikannya dapat dimanfaatkan umat dimana pun berada,” pungkas Imdadun. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta