26.8 C
Jakarta
26 April 2024 - 04:18
PosBeritaKota.com
Syiar

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal, ‘ANATOMI Kecerdasan Intelektual’

OLEH : PROF. DR. KH. NASARUDDIN UMAR, MA

PERTAMA kali, perlu kita jelaskan yang dimaksud dengan kata intelektual dalam tulisan ini bukanlah kecerdasan rasional atau kecerdasan logika, seperti yang selama ini dipersepsikan oleh banyak tulisan yang berbahasa Indonesia. Kata intelek dalam wilayah spiritual daripada wilayah rasional intelektual.

Sama dengan kata akal dalam bahasa Indonesia lebih banyak berkonotasi sarana kecerdasan biologis, padahal kata akal dalam bahasa Arab (‘aql) lebih banyak menjadi sarana kecerdasan rohani. Bahasa Indonesia populer telah mereduksi banyak istilah bahasa agama yang sangat penting.

Kecerdasan intelektual memang tidak bisa dipisahkan dengan struktur otak manusia, tetapi sekali lagi, kesempurnaan struktur otak tidak berbanding lurus dengan kehebatan kecerdasan spiritual seseorang. Mungkin ada orang yang secara biologis sel-sel otak yang dimilikinya tergolong sempurna, tetapi belum tentu menjanjikan kecerdasan intelektual.

Sebaliknya, ada orang yang tidak memiliki standar kecerdasan otak/logika, tetapi memiliki kecerdasan spriritual yang tinggi. Itulah yang dianalis oleh para ahli spiritual modern, seperti William Chitik SH Nasr, Osmar Bakar dan mendiang Sachiko Murata.

Anatomi kecerdasan intelektual ditentukan oleh banyak faktor, tidak terkecuali faktor kondisi objektif struktur otak manusia. Kenyataannya, menurut para ahli neurologi, otak manusia memang sangat berbeda dengan struktur otak binatang, termasuk struktur otak manusia kuno juga berbeda dengan struktur ogak manusia modern. Rongga tengkorak manusia purba lebih kecil, lebih dekat pada primata/monyet. Sedangkan manusia modern memiliki otak lebih besar.

Lokus kecerdasan intelektual sejauh yang dapat diukur adalah yang akan diungkap dalam tulisan ini. Otak merupakan organ luar biasa dalam diri manusia sebagai ciptaan terbaik (ahsan taqwim). Otak juga suatu tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang afa dalam diri manusia.

Berat otak manusia hanya sekitar 1,5 Kg atau kurang lebih 5 persen dari total berat badan manusia. Namun, benda kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 persen seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh. Otak memiliki 10 triliun sampai 15 triliun sel saraf dan masing-masing mempunyai ribuan sambungan.

Pertumbuhan sel otak itu terjadi pada usia anak-anak. Itu mengingatkan kita betapa agung Al-Qur’an dan hadist yang menyerukan perhatian khusus kepada anak-anak. Sebab, masa kanak-kanak sangat menentukan masa depan dirinya sendiri.

Otak satu-satunya organ yang terus berkembang sepanjang terus diaktifkan. Semakin sering diaktifkan, semakin cerdas otak itu. Bahkan, otak yang jarang mendapatkan stimulus akan mempercepat matinya sel-sel otak dan putusnya jaringan-jaringan otak itu sendiri. (***/goes)

Related posts

Islam Sudah Mengatur, 5 RAMBU ‘JANGAN’ Luapkan Kemarahan dalam Menghukum Anak

Redaksi Posberitakota

Jangan Nilai Ketaqwaan Orang & Buang Rasa Benci, USTADZ HUSNI MUBAROK Sebut Buruk Dimata Kita Belum Tentu Dihadapan Allah SWT

Redaksi Posberitakota

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, RELASI Guru – Murid

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang