26.4 C
Jakarta
19 December 2024 - 05:50
PosBeritaKota.com
Entertainment

Karya Penyair Pulo Lasman Simanjuntak, MENELUSURI IMAJI LIAR dalam Puisi yang Memukau

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pulo Lasman Simanjuntak, seorang penyair yang telah lama menggeluti dunia sastra, kembali mencuri perhatian para pecinta puisi.

Menurut Prof Dr Wahyu Wibowo, Dosen dari Fakultas Sastra Universitas Nasional (UNAS) Jakarta bahwa karya-karya puisi Pulo Lasman Simanjuntak penuh dengan teknik pembentukan imaji liar.

“Jadi, maksud liar di sini merujuk pada penggunaan diksi yang dianggap tidak umum. Sebagai contoh, pemilihan kata ‘janin’ untuk menggambarkan bahwa janin tersebut lahir dari pecahan rahim rembulan menciptakan imaji liar yang unik,” kata Prof Wahyu Wibowo di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Dikatakannya lebih lanjut bahwa penggunaan kata-kata yang menciptakan imaji liar membuat makna puisi menjadi ambigu, memaksa pembaca untuk merenungi dan menemukan makna yang sebenarnya.Puisi dengan berbagai bentuk dan warna karya Pulo Lasman Simanjuntak – sepanjang kariernya – telah tekun mengusung gaya ini dalam setiap karyanya.

Salah satu bait puisinya, “kuburan berbatu-batu disinari matahari murtad”, menjadi contoh nyata dari pendekatan imaji liar yang diusungnya.

“Ibarat berada di kebun apel, Pulo Lasman Simanjuntak memetik apel-apel dengan bahagia dan riang, lalu memasukkannya ke dalam keranjang. Begitu apel-apel itu berada di keranjangnya, semua orang akan sepakat bahwa itu adalah apel hasil petikan Pulo Lasman Simanjuntak,” tutur penyair dan sastrawan, Herman Syahara.

Dalam pandangan Herman, setiap puisi Pulo Lasman Simanjuntak seperti berbagai macam apel dengan berbagai warna, ukuran, dan bentuk.Perlakuan unik terhadap diksi menciptakan puisi yang sarat dengan majas-majas rapat dan rimbun.

Namun, perlu dicatat bahwa Pulo Lasman Simanjuntak selain sebagai seorang rohaniawan -yang mengenal mimbar podium dan jemaat- juga merupakan seorang jurnalis berpengalaman. Kombinasi antara keahlian jurnalistik dan khotbahnya terlihat jelas dalam setiap puisi yang dihasilkannya.

Sementara itu penyair Nanang R Supriyatin juga memberikan apresiasi terhadap karya penyair yang karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal serta 35 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia ini.

Menurutnya, diksi dan tema yang diusung puisi karya Pulo Lasman Simanjuntak menciptakan inspirasi bagi pembaca. “Narasi dan estetikanya harus dibangun terus. Diksi dan tema dalam puisi Pulo Lasman Simanjuntak sudah terbangun sangat kuat,” ujar Nanang R Supriyatin.

Dengan keunikan gaya dan imaji liar dalam puisinya, terus mengukir jejaknya di dunia sastra Indonesia. “Karya-karyanya menjadi sumber inspirasi bagi pembaca yang ingin menikmati keindahan kata-kata yang tak terduga,”pungkasnya.

KAJI & TELITI BERSAMA

“Puisi karya penyair Pulo Lasman Simanjuntak dengan imaji-imaji dan kelebat yang liar ini perlu kita kaji dan teliti bersama,” ucap penyair dan sastrawan D Zawawi Imron yang ditulisnya dalam WhatsApp Group Sastra Semesta (SS) di Jakarta, belum lama ini.

“Karya puisinya kental bernada surrealis ini bisa (mungkin) menjadi penyegar. Eksprimen – eksprimen kreatif perlu dilakukan, karena zaman makin melaju ke masa depan,” ujar penyair dan sastrawan D Zawawi Imron, kelahiran 1 Januari 1945, mulai terkenal dalam percaturan sastra Indonesia sejak TEMU PENYAIR 10 KOTA di Taman Ismail Marzuki tahun 1982.

Sedangkan penyair dan sastrawan dari Kota Palembang , Sumatera Selatan, Anto Narasoma, berkomentar terhadap beberapa karya puisi Pulo Lasman Simanjuntak.

Wah, secara estetik, puisimu begitu kuat Bang Lasman Simanjuntak. Secara semiotik, pemaparan nilai di dalamnya begitu matang. ”ucapnya.

“Iya. Itulah kandungan jiwa yang sarat estetika sastra. Apabila melihat fokus ide yang ditangkap, ia akan menjadi karya yang bernas dan kaya estetik,” katanya lagi.

Penyair dan cerpenis Humam S Chudori berkomentar singkat bahwa pemilihan diksi oleh Penyair Pulo Lasman Simanjuntak dalam karya puisi-nya sungguh luar biasa. “Menggunakan metafora yang tepat,” selanya.

Berikut satu sajak karya Pulo Lasman Simanjuntak :

JANIN REMBULAN

janinnya lahir dari pecahan rahim rembulan
pada malam mencemaskan
bahkan darahnya mengalir ganjil
menyusuri mataair
bermuara pada sebuah gua rahasia

teramat dalam
disimpan sekian waktu

ada jarak keras
sampai angin dinihari berlalu
ke sana dimulai titik perzinahan
sungguh menjijikkan, katamumengurai dua musim
menguliti tubuhnya
tanpa warna obat

di meja operasi berbayarseperti pendatang asing
yang mau ziarah sunyi
di kuburan berbatu-batu
disinari matahari murtad
sampai tiba di bumi ini
tangisan lelaki perkasa
tanpa airmata kedunguan © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Sabtu Malam Ini, SIRKUS ‘SAWUNG JABO’ BAROCK Manggung di Grand Parahiyangan Cihampar Kota Bogor

Redaksi Posberitakota

Dalam Kondisi Usia 61 Tahun, HJ MARISSA HAQUE Kini Telah Pergi Untuk Selamanya

Redaksi Posberitakota

Rayakan HUT ke-4, FORWAN Gelar Santunan Anak Yatim & Janda Wartawan

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang