KOTA BEKASI (POSBERITAKOTA) – Untuk ikut memperingati dan sekaligus memeriahkan momentum Bulan Oikumene Antar Sinodal (BOAS) yang ke-III, KPA PGIS Kota Bekasi menggelar berbagai kategori lomba.
Lomba ‘Storytelling dan Sejarah Perjuangan, Budaya Kota Bekasi’ menjadi salah satu yang digelar pada Sabtu (19/10/2024) kemarin, bertempat di Gereja Toraja Galaxy, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Disebutkan bahwa Storytelling yang diperlombakan bertemakan : ‘Alkitab, Sejarah Budaya dan Perjuangan Kota Bekasi‘ dengan menyasar peserta anak anak Sekolah Minggu PGIS Kota Bekasi yang terdiri dari bermacam Suku dan Budaya.
Seperti dijelaskan Pdt Saud Sigalingging bahwa kegiatan tersebut sebagai bentuk pengenalan Alkitab Sejarah Perjuangan dan Budaya Kota Bekasi, khususnya kepada anak-anak Sekolah Minggu. Mereka sebagai generasi muda, generasi penerus haruslah mengenal dan mengetahui berbagai hal, termasuk tempat yang ada di Kota Bekasi ini.
“Pastinya, kita ingin mengenalkan pada anak-anak usia remaja dan anak anak Sekolah Minggu PGIS, tentu agar paham sejarah Kota Bekasi. Contoh Kali Bekasi itu seperti apa? Juga beberapa nama jalan di Bekasi, seperti KH Noer Ali bagaimana dulunya? Bahkan, banyak lagi dan termasuk makanan khas dari daerah Bekasi,” terangnya melalui keterangan tertulis yang diterima POSBERITAKOTA, Minggu (20/10/2024).
Ditambahkan Pdt Saud Sigalingging bahwa dari 4 kategori diperlombakan, bakal ada 83 peserta yang akan memberikan penampilan terbaiknya dihadapan para dewan juri. “Para pemenang kompetisi ini, dinilai dari kecakapan berbahasa, kemampuan berinteraksi dengan audiens, intisari cerita serta penggunaan bahan ramah lingkungan sebagai properti peserta,” urainya, panjang lebar.
Sedangkan Ketua FKUB Kota Bekasi, H Abdul Manan, menyatakan sikap apresiasinya kepada PGIS Kota Bekasi. Dari ajang kegiatan tersebut, menurutnya, dapat mempersatukan keberadaan gereja-gereja yang ada di Kota Bekasi. Begitu pun anak anak sebagai generasi penerus bangsa, jadi bisa tampil berkompetisi.
“Melalui kesempatan ini, saya ingin mengucapkan selamat bertanding. Buat anak anak semuanya, jadikanlah momen ini sebagai kebersamaan merajut cinta akan budaya Kota Bekasi. Sebab, anak anak inilah merupakan estafet atau penerus untuk organisasi. Kelak berguna apabila mereka menjadi pemimpinan dalam pemerintahan kelak,” tuturnya.
Sementara itu Masdah Silaban selaku Ketua Panitia Lomba, mengatakan bahwa lomba Storytelling tidak hanya sekedar mengenalkan Alkitab saja. “Namun juga sebagai wahana bagi peserta anak anak Sekolah Minggu dalam mengekspresikan dan dapat mengaktualisasikan kemampuan mental dalam cerita rakyat serta meningkatkan kecintaan mereka terhadap sejarah dan budaya terkait perjuangan Kota Bekasi,” ungkapnya.
Adapun Storytelling merupakan kompetisi dimana peserta menggunakan kemampuan mereka untuk menggunakan bahasa, vokalisasi, gerakan fisik dan gestur guna mengungkapkan atau menginterpretasikan elemen. Baik baik gambar dari sebuah cerita kepada audiens yang spesifik dan langsung, sehingga audensi dan juri pun dapat menangkap magna cerita dan menilainya,” tambah Masda, lagi.
Keseluruhannya ada 4 Kategori yang diperlombakan. Antara lain kategori umur 4-6 tahun (kelas kecil) sebanyak 8 orang, umur 7-9 tahun (kelas madya) sebanyak 23 orang, umur 10-12 tahun (kelas remaja) sebanyak 22 orang serta peserta untuk Sejarah Budaya dan Perjuangan Kota Bekasi diikuti 30 orang.
Melalui momentum BOAS Ke- III ini, tambah Masda, semua peserta mendapatkan sertifikat. Begitu pun bagi para pemenang bakal meraih trophy serta bonus uang tunai dari juara 1, 2, dan 3 serta juara harapan 1 sampai 3, untuk 4 kategori tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut yang mewakili PJ Walikota Bekasi Kesbangpol, Dinas Disparbud, Dinas Pendidikan, Dinas DP3A, Dinas Arsip, Ketua FKUB Kota Bekasi Abdul Manan. Juga para Pendeta Aras Gereja PGIS Kota Bekasi, anak anak Sekolah Minggu PGIS Kota Bekasi maupun jajaran MPH PGIS Kota Bekasi.® RED/AGUS SANTOSA