JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sejumlah relawan calon legislatif (caleg) dan kader Partai Golkar Jakarta Utara menduga ada kecurangan di balik penghitungan suara yang saat ini masih berproses di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di wilayah tersebut. Pasalnya, Caleg Dapil 2 H Ramly Muhammad yang selama bekerja keras melakukan kampanye, namun disebut-sebut jumlah suaranya dikalahkan oleh caleg lain.
Sejak tahun 2017, Ramli yang merupakan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019, mulai aktif menggalang kekuatan di dapilnya untuk kegiatan pemenangan Capres Jokowi maupun dirinya sendiri pada kegiatan Caleg DPRD DKI periode 2019-2024.
Selain sering turun lapangan, Ramli juga melakukan berbagai kegiatan sosial, termasuk menyediakan empat unit mobil ambulans untuk melayani warga kurang mampu.
“Praktis, sejak 2017 silam, langsung terbentuk frame di tengah masyarakat Jakarta Utara, bahwa Ramly Muhammad adalah loyalis Golkar dan pendukung fanatik Jokowi. Apalagi sikap tersebut selalu disampaikan secara terbuka ketika Ramly Muhammad melakukan sosialaisi dengan masyarakat di wilayah Jakarta Utara. Dari catatan, ribuan titik dikunjungi Ramly Muhammad dan tim,” ujar Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jakarta Utara, Umar, Kamis (25/4).
Namun belakangan, saat penghitungan suara di tingkat PPK yang kini sedang berlangsung, berkembang rumor bahwa suara Ramly Muhammad diduga telah dizolimi oleh oknum caleg lain.
Di mana menurut pengakuan sejumlah warga Jakarta Utara, oknum caleg itu diketahui jarang melakukan sosialiasi, juga tak pernah ikut mensosialiasikan perintah Partai Golkar untuk terlibat aktif memenangkan pasangan 01, Jokowi-Amin.
Namun tiba-tiba oknum caleg itu jusru memiliki banyak suara, khsususnya dari basis-basis yang telah digarap tim sukses Ramly Muhammad.
“Perlu ditingkatkan proses penghitungan suara di tingkat kecamatan untuk antisipasi kecurangan. Selain berdampak pada turunnya suara Pak Ramly, kami juga mengindikasi ‘operasi’ tersebut telah ikut menggerus suara pendukung Jokowi yang telah dengan susah payah dirangkul Pak Ramly dan timnya,” tegas Umar.
Sedangkan pengurus Golkar Jakarta Utara lainnya, Zul menilai, ketika oknum caleg itu jarang turun melakukan sosialaisi sehingga kurang dikenal rakyat, namun tiba-tiba memiliki suara signifikan. Maka patut diduga ada permainan dan kekuatan besar di balik hal tersebut.
“Tapi yang patut saya sayangkan juga, mengapa harus menggerogoti basis suara Pak Ramly dan Jokowi-Amin yang telah kami pelihara dengan susah payah selama bertahun-tahun. Mudah-mudahan dugaan kami ini salah. Tapi kalaupun benar telah terjadi kecurangan tentunya kami serahkan kepada Bawaslu Jakut dan aparat kepolisian. Oleh karena itu kami berharap aparat penegak hukum meningkatkan pengawasan pada kegiatan penghitungan suara,” harapnya. ■ RED/JOKO/G