26.7 C
Jakarta
25 November 2024 - 01:09
PosBeritaKota.com
Syiar

Isi Kajian Ta’lim Ba’da Subuh, USTADZ HUSNI MUBAROK Bilang Kalau Matahari & Bulan Berkumpul Selesailah Dunia (Kiamat)

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Aslinya dunia ini adalah ‘gelap‘. Ketika Allah SWT menghilangkan ‘cahaya matahari’. Dan, waktu Subuh adalah yang membelah antara malam dan siang. Dari kejadian itu, Allah SWT menurunkan tanda-tanda adanya ‘kebesaran‘ atau ‘keagungan‘-NYA.

Kupasan materi ceramah yang diambil dari ‘Tafsir Surat Yaasiin’ tersebut, disampaikan Ustadz Husni Mubarok MA saat mengisi ta’lim ba’da Subuh di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Ahad (27/12/2020).

Menurut dia bahwa saat waktu ‘gelap‘ atau ‘malam‘ itu merupakan tempatnya kejahatan. “Banyak berkeliaran orang-orang jahat. Dari wujud manusia, jin atau binatang. Kenapa keluarnya di malam hari? Karena di waktu malam akan sangat sedikit pertolongan,” tuturnya dihadapan puluhan jamaah yang hadir.

Bahkan, digambarkan Ustadz Husni, banyak orang meninggal dunia ditengah malam. “Karena itu di waktu malamlah, kita minta perlindungan kepada Allah SWT. Kita disuruh sujud dan minta maaf dalam doa. Termasuk sebelum tidur pun, kita diminta untuk berdzikir,” ucapnya, panjang lebar.

Kembali menyinggung soal tanda-tanda kebesaran atau keagungan Allah SWT seperti yang termaktub dalam surat Al-Falaq, adanya atau datangnya waktu malam hari. Selain itu juga soal matahari, di mana yang melahirkan cahaya terang dan dunia atau bumi pun disebutnya sebagai waktu siang.

“Merupakan ketentuan dari Allah SWT yang maha mengetahui. Matahari itu berputar sesuai jalurnya.Tidak mungkin bergeser. Namun dalam perjalanannya nanti akan ada akhir daripada matahari. Matahari tak akan lagi bergerak. Dan, alam ini akan berakhir, yakni jatuh atau tiba waktunya kiamat,” papar Ustadz Husni.

Pada bagian lain, disebutkan pula Ustadz Husni, yakni di waktu malam akan datang seperti bulan sabit. Dan itu terjadi setiap 28 hari sekali, sampai bulan purnama, karena kembali ke bulan sabit. Sesuai ketentuan dari Allah SWT, bulan pun turun ke tempatnya.

“Jadi, antara matahari dan bulan, tidak akan berkumpul sesuai ketentuan dari Allah SWT. Dalam setiap hari atau malamnya. Bergerak sesuai tugasnya. Tidak akan keluar jalur. Kalau bulan dan matahari berkumpul, maka selesailah dunia ini atau terjadilah kiamat,” urainya.

Mereka, yakni matahari dan bulan, tidak akan keluar jalur. Bergerak sesuai tugas dan fungsinya. “Sedangkan manusia justru yang keluar dari batas-batas. Malah ada seseorang yang sudah beribadah selama 50 tahun, tapi tidak mendapatkan nikmatinya ibadah,” ucapnya.

Apa yang menjadi penyebabnya? Menurut penjabaran Ustadz Husni lantaran seseorang itu ada ninggalin 3 perkara. Pertama, tidak berani menyampaikan yang hak atau yang sebenarnya. Kedua, berteman dengan orang yang bukan dijalan Allah SWT. Dan ketiga, orang yang lemah dan tak mau kembali ke jalan sholeh. “Jadi, jangan mencari manis dan indahnya di dunia saja. Tapi carilah manis dan indahnya di akherat kelak,” pungkas Ustadz Husni.RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dalam Kuliah Romadhon, KH M MAKHTUM : Ayo Beningkan Hati & Bersihkan Jiwa di Akhir Puasa Agar Dapat ‘Lailatul Qodar’

Redaksi Posberitakota

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘AL-RAHIM Sebagai Induk Al – Asma’ Al – Husna

Redaksi Posberitakota

Khutbah di Masjid Al-Azhar Bekasi Kota, USTADZ H MOHAMMAD RIFKI LC Sebut Nikmat Kemerdekaan Itu Seluas-luasnya untuk Kesejahteraan

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang