JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Kehidupan rumahtangga pasangan artis Dewi Perssik (Depe) dan Angga Wijaya benar-benar gonjang-ganjing. Bahkan berujung dilayangkannya gugatan cerai oleh Angga kepada Depe. Pendaftaran gugatan itu sebenarnya sudah dilakukan sejak sepuluh hari lalu.
Sepanjang lima tahun perkawinan, sepertinya ada yang disimpan rapat-rapat oleh Angga, terkait perlakuan Depe Lantaran tak bisa menyimpan kesabarannya lagi, ia pun serius untuk melayangkan gugatan cerai terhadap pedangdut yang hits lewat tembang ‘Hikayat Cinta‘ ke PA Jakarta Selatan.
Angga tak sungkan-sungkan membongkar kelakuan istrinya (Depe). Bahkan menyebut terus terang, meski mengaku bahagia, tapi hidupnya justru tertekan. Hal tersebut malah diungkap Angga dalam video lawas kanal Denny Darko di YouTube.
“Pokoknya, segala sesuatu yang aku kerjakan, hampir tidak pernah bernilai sedikit pun sepertinya,” ucap Angga Wijaya, seperti dikutip dari video tersebut, Kamis (30/6/2022).
Menurut pria berdarah Sunda tersebut, sejumlah pekerjaan yang dilakukan selama hidup bersama Dewi Perssik, selalu dipersalahkan atau direndahkan. Mulai dari urusan job untuk sang istri dan bahkan hingga urusan pekerjaan di rumah.
“Jadi, aku selalu mengerjakan apa saja yang seharusnya aku kerjakan. Kalau ada salah sedikit saja, semuanya disalahkan seperti aku tak ada jasa-jasanya,” curhatnya.
Bukan hanya itu saja. Angga pun menyebut kalau dirinya makin sedih tatkala Depe – sapaan Dewi Perssik, kerap marah dan sampai membanding – bandingkannya dengan orang lain. “Seakan-akan, aku ini tak bisa apa-apa. Beda sama dia, beda sama ini. Dia enggak begini tetapi dia rajin, dia pintar,” cerita Angga, panjang lebar.
Kendati begitu, Angga mengaku tetap bahagia karena sang istri memperhatikannya. “Kadang Neng (Depe) suka mengajak makan. Kadang tanya ke aku, apakah baik-baik saja. Ya, meskipun tidak sering, tetapi aku senang,” tutup Angga.
Bagaimana akhir dari kehidupan rumahtangganya bersama Dewi Perssik? Angga mengaku pasrah. Menurutnya, tak masalah harus berpisah dan juga tak perlu disesali. Takdir dan takdir, itulah yang menjadi pikirannya. ■ RED/R. ALDIANSYAH /EDITOR : GOES