25.2 C
Jakarta
24 November 2024 - 07:06
PosBeritaKota.com
Syiar

Saat Ceramah Ramadhan Malam ke-4, KYAI ABDUL RASYID Sebut Ada 5 Keistimewaan Bagi Orang yang Sedang Berpuasa

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Dalam ceramahnya atau Kultum (kuliah tujuh menit) jelang digelarnya sholat Taraweh bersama di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Bekasi – KH Abdul Rasyid S.Ag, menyebutkan ada 5 keistimewaan bagi orang yang sedang menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Kyai Rasyid yang juga bertindak selaku Imam Taraweh di malam ke-4 Ramadhan 1444 H, Sabtu (25/3/2023) malam, mengkisahkan selepas memperbincangkan berbagai hal yang didengar dengan seksama oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad/Rasulullah SAW pun berkata : “Sahabat-sahabatku! Umatku, berkenan dengan puasa yang mereka laksanakan, dikaruniakan Allah SWT lima hal istimewa yang belum pernah dianugerahkan kepada umat-umat sebelum mereka.”

Sedangkan ke-5 keistimewaan yang diberikan Allah SWT, sebut Kyai Babelan, justru tak pernah diberikan kepada umat-umat terdahulu, sebelum ada umat Nabi Muhammad/Rasulullah SAW. “Mudah-mudahan ya, ke-5 keistimewaan tersebut, juga didapat oleh jamaah Masjid Jami Al-Ikhlas di RW 025 VGH ini,” tuturnya.

Yang pertama, kata Kyai Rasyid, yakni bau mulut orang yang sedang berpuasa di bulan suci Ramadhan ini. “Bisa tetap bau dihadapan sesama manusia. Bahkan, muncul bau karena tak ada asupan makanan atau minuman yang digiling oleh organ tubuh. Jangan juga jadi alasan kita tidak gosok gigi. Saat puasa rada lemes dan ngomong rada dikit. Tapi, bau mulut orang yang sedang berpuasa, jauh lebih baik di sisi Allah SWT. Hal itulah bentuk penghargaan dari Allah SWT,” ucapnya sedikit berseloroh.

Lebih jauh dalam ceramahnya, selepas berpuasa, kita makan tidak melakukan hal-hal yang dimurkai oleh Allah SWT. “Justru, hari-hari pada saat puasa, harus kita lalui buat atau melakukan banyak berdzikir. Juga membaca ayat suci Al-Qur’an. Dalam menjalani puasa, kita juga tidak boleh berbohong,” ulas Kyai Rasyid, menambahkan.

Menurutnya, walaupun mulut yang bau saat berpuasa, hakekatnya wangi di mata Allah SWT. Maka, jika bisa menjaga mulutnya, insya Allah yang sedang berpuasa jauh lebih wangi dari minyak Kasturi, misalnya. Karena itu, di dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan, diusahakan jangan tidur di waktu pagi, siang hingga menjelang buka puasa atau adzan Maghrib.

Yang kedua, soal keistimewaan buat umat Nabi Muhammad/Rasulullah SAW, disampaikan Kyai Rasyid. Seseorang yang lagi berpuasa dari Shubuh hingga Maghrib, malah sedang didoakan oleh ribuan malaikat. Para malaikat memohon kepada Allah SWT, agar dosa-dosa kita mendapat ampunan. Baru setelah beduq Maghrib, para malaikat pun berhenti. “Makanya, puasanya harus khusyuk,” paparnya.

Yang ketiga, diurai Kyai Rasyid, yakni adanya keistimewaan di setiap akhir Ramadhan. “Apakah dari Lailatul Qodar? Bukan! Yang penting puasanya harus full. Nah, orang yang begitu, boleh ngucapin Minnal Aidzin Wal’faidzin. Diampuni segala dosa-dosanya dan kembali menjadi fitri,” tutupnya.

Bagaimana tentang dua keistimewaan yang lain dan belum disebut dan dipaparkan kepada jamaah? Kyai Rasyid pun berjanji pada pertemuan atau ceramah Ramadhan berikutnya, bakal dikupas atau disampaikan secara detail. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, UNCONDITIONAL LOVE – Cinta Ilahi (2)

Redaksi Posberitakota

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, REALITAS Kehidupan Zaman Nabi

Redaksi Posberitakota

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal, EPISTEMOLOGI MAKRIFAT (2)

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang