JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kondisi kios yang kumuh, bau tak sedap menyengat serta sebagian besar sudah ditinggal para pedagang, menjadi pemadangan memilukan bagi rombongan Fraksi PDIP DKI Jakarta saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Blok-G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2023) siang.
Dengan dikawal puluhan wartawan Balaikota/DPRD DKI Jakarta, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono sebagai pimpinan rombongan, langsung disambut di pintu masuk Blok-G oleh sejumlah pedagang yang juga didampingi pihak Perumda Pasar Jaya. Karuan saja, mereka pun ‘diberondong‘ keluh kesah para pedagang.
Para pedagang langsung nyerocos berkeluh kesah soal kondisi kios yang sudah tak layak pakai dan juga sepi didatangi pengunjung (pembeli-red). Kalau pun masih terlihat sedikit aktifitas berjualan, karena kondisi terpaksa, dimana mereka butuh penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari bersama keluarga.
“Kami ini bisa apa? Berjualan di Blok-G ini karena terpaksa. Jika tidak jualan, ya nggak bisa makan. Tolong pak, Blok-G ini bisa disegerakan untuk dibangun kembali, supaya tempatnya layak dan bisa didatangi pembeli,” ucap Desmawita, seorang pedagang di Blok G, blak-blakan kepada rombongan Fraksi PDIP DKI Jakarta.
Tak berhenti sampai di situ, Ketua Fraksi Gembong Warsono yang didampingi Pandapotan Sinaga (Wakil Ketua Fraksi), Dwi Rio Sambodo (Sekretaris Fraksi), Wa Ode Herlina (Wakil Sekretaris Fraksi), Yuke Yurike (Bendahara Fraksi) serta sejumlah anggota antara lain Johny Simanjuntak, Merry Hotma, Ong Yenny, Panji Virgianto dan Pantas Nainggolan – keliling mengecek langsung kondisi kios di Blok-G Pasar Tanah Abang.
Kepada POSBERITAKOTA, Warnoto yang mengaku sudah 13 tahun belakangan dengan berjualan bahan jok dan tas, semakin ditinggal pembeli. “Yang datang ke sini, karena sudah menjadi pelanggan. Tapi, jumlahnya sudah berkurang. Dalam sehari, bisa mengantongi keuntungan bersih antara Rp 100 – 150 ribu saja, kami sudah bersyukur,” curhatnya, terus terang.
Setelah dari Blok-G, rombongan Fraksi PDIP DKI melanjutkan dengan mengunjungi Blok-A dan B. Pada bagian lantai dasar dan sekitar lobi memang masih banyak pedagang yang membuka kiosnya. Mereka jualan emas, busana muslim, sepatu dan barang kebutuhan sehari-hari yang lain. Tapi, pembelinya sudah berkurang dan omzet pun semakin hari malah menurun. Kenapa? Karena saat ini pembeli lebih memilih dengan cara belanja online, sehingga jarang datang ke pasar lagi.
Saat memberikan keterangan pers,
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono, mengatakan bahwa faktor utama sepinya Blok G Pasar Tanah Abang, juga karena jembatan atau Sky bridge penghubung tak tersambung lagi ke Blok G.
“Ini kan Sky bridgenya, tidak terhubung atau tidak terkoneksi lagi ke Blok-G. Kenapa tidak terkoneksi? Sebab, ada rencana segera direvitalisasi. Hanya saja, rencana revitalisasi tidak kunjung dieksekusi. Nah, persoalannya kan di situ,” papar Gembong.
Pada sisi lain lagi, dikatakan Gembong, para pedagang di sini sudah kalah saing dengan e-commerce sekaligus tren live shopping. Lantas, ditambah lagi kondisi Blok G yang kotor dan kurang terawat, sehingga membuat pelanggan (pembeli) sungkan untuk datang berbelanja.
Gembong bersama rombongan Fraksi PDIP DKI, berjanji siap memberikan solusi. Pihaknya akan meminta Pemprov DKI Jakarta segera melaksanakan rencana revitalisasi pasar yang tak kunjung dilaksanakan.
“Ini kan Blok G sudah ada rencana mau direvitalisasi. Tapi sampai kapan, mau direvitalisasinya? Sebab, sampai hari ini belum ada keputusan. Terkait keputusan itulah yang akan kita pastikan. Tentu saja dengan berdiskusi lebih dulu bersama pihak Pemprov DKI Jakarta,” janji Gembong.
Berbeda dengan kondisi Pasar Tanah Abang di Blok A dan B. Yang menjadi faktor utamanya adalah kebiasaan masyarakat yang lebih memilih belanja lewat e-commerce. Oleh karenanya, ia bakal meminta Pemprov DKI turut memperhatikan pedagang dan membuat pelatihan agar pedagang lebih terdidik dan mengikuti perkembangan teknologi digital.
“Tujuan dari Sidak rombongan Fraksi PDIP DKI hari ini, mudah-mudahan bisa segera mencarikan solusi atau jalan keluar bagi para pedagang, ” pungkas Gembong Warsono. © RED/AGUS SANTOSA