JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Shinta Bebi, sosok enerjik yang selama ini dikenal sebagai artis dan selebgram. Tapi siapa sangka, ditengah kegemarannya atau sebagai penikmat kopi, diam-diam sibuk pula berperkara di pengadilan sebagai seorang pengacara profesional.
“Jika lagi nggak ada kerjaan di bidang artis, ya sibuk di pengadilan Dampingi klien,” celetuk perempuan cantik nan seksi dan berkulit putih mulus kepada POSBERITAKOTA yang menemuinya di kawasan Permata Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Diakui bahwa atmosfir menjalani dunia keartisan dengan menjadi pembelaan hukum (pengacara-red), sangatlah kontras. Yang satu butuh banyak senyuman dan utamakan penampilan, tapi kalau lagi berperkara, atmosfirnya lebih keras.
“Harus tegas dan keras, kalau lagi bersama klien. Jadi, otomatis ikuti karakter pekerjaan dan mental juga harus keras. Pandai memainkan volume suara dan menguasai kasus yang sedang diproses di pengadilan,” aku Shinta Bebi yang sejak 2022 lalu, resmi dilantik jadi pengacara.
Namun dari beragam pengalaman perkara yang ditanganinya dan paling miris, sebut Shinta Bebi lebih lanjut, manakala tengah menangani kasus bulliying yang dialami anak SD berusia 13 tahun di kawasan Jakarta Selatan.
“Dan, ternyata anak itu juga mengidap tumor di bagian fisiknya. Bahkan sampai kakinya diamputasi. Mirisnya lagi, anak itu datang keluarga kurang mampu. Jadi, saya menanganinya sampai dia meninggal,” curhat Shinta Bebi yang mengaku probono alias gratis saat menangani perkara yang sempat viral tersebut.
Perihal kegiatan dirinya di dunia kepengacaraan, mengaku bergabung di LBH SOKSI, Ormas yang berafiliasi ke Partai Golkar. Namun, ia bilang selalu ada saja perkara yang ditanganinya. Sejauh ini dirinya tidak pernah memilih- milih perkara dan berhitung dari besaran imbalannya.
“Jadi, saya lebih melihat dari jenis perkaranya. Kalau saya rasa berat, ya serahkan kepada yang lebih senior. Namun, saya tetap menjadi bagian dari para senior itu,” tegasnya dan bahkan sering mengeluarkan biaya operasional dari kantongnya sendiri guna membantu kliennya.
Sementara itu kehadiran Shinta Bebi di Permata Kuningan, ternyata tengah ikut memeriahkan peluncuran Aprica B 17 Kopi dan Jus produk minuman dari Malaysia. Ia bilang sudah lama tidak seruput kopi, karena lambungnya tidak kuat menampung kafein yang ada dalam kopi.
Jika tertarik pada Aprica B Kopi 17, karena bisa melancarkan peredaran darah serta bisa mencegah penyakit kanker. “Makanya, saya mau coba atau menjadi penikmat kopi lagi. Hal itu setelah ada tiga tahun nggak ngopi akibat asam lambung. Tapi, saya masih yakin kok, kopi juga bagus untuk kesehatan. Asal nggak berlebihan,” pungkasnya. ® RED/GOES