KUALA LUMPUR (POSBERITAKOTA) ■ Pada Oktober, Malaysia akan menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 untuk terakhir kalinya. Setelah pemerintah dan pemegang hak-hak komersial olahraga ini mengumumkan pada Jumat (7/4) bahwa kesepakatan tuan rumah mereka akan berakhir setahun lebih cepat.
Sejak 1999, Malaysia telah menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan dunia di Sirkuit Internasional Sepang. Namun, pemerintah mengatakan pada November lalu kesepakatan itu tidak akan diperbarui saat habis pada akhir 2018.
Namun, pada Jumat itu kedua pihak mengumumkan balapan pada 1 Oktober tahun ini akan menjadi balapan terakhir.
“Selalu menyedihkan untuk mengatakan selamat tinggal kepada anggota keluarga Formula 1,” kata Sean Bratches, direktur pelaksana operasi-operasi komersial Formula 1, dalam pernyataannya.
“Selama hampir dua dekade, para penggemar Formula 1 Malaysia telah membuktikan diri sebagai salah satu pendukung paling bersemangat di olahraga ini.”
Menurut Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, penurunan penjualan tiket, penonton, dan pariwisata menjadi alasan dari keputusan untuk tidak lagi meneruskan kiprah mereka. Menurut Najib, kabinet telah setuju untuk mengakhiri kontrak untuk menjadi tuan rumah balap Formula 1 dimulai pada 2018.
Setelah mempertimbangkan menurunnya pemasukan terhadap negara berbanding dengan biaya menyelenggarakan kejuaraan. Perusahaan minyak dan gas bumi Petronas merupakan sponsor utama balap Formula 1. Perusahaan itu belakangan telah beberapa kali dihantam menurunnya harga minyak.
Najib mengatakan Petronas akan tetap menjadi sponsor tim Mercedes AMG Petronas Formula 1 sebagai bagian dari strategi pemasaran. Dana-dana pemerintah yang dialokasikan untuk balap akan ditujukan kepada balap-balap otomotif lainnya, memperbaiki sirkuit, dan pelatihan pebalap-pebalap Formula 1 masa depan.
Sepang akan tetap menjadi tuan rumah balap sepeda motor sampai 2021. Di bawah kontrak yang diteken dengan pemegang hak MotoGP Dorna tahun lalu. ■ Red/Ays