JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Program Stand Up Comedy banyak bermuncukan lewat tayangan di layar televisi. Jika tidak diwaspadai kalangan pelawak profesional, kelak bisa jadi ancaman serius. Sebab, masyarakat saat ini sedang trend menyukai lawak ‘gaya baru’ ala komedian tunggal.
“Kalau saya sih bersyukur, karena bisa mengikuti perkembangan. Padahal, saya ini sudah muncul sejak awal 90-an. Artinya, sudah 30 tahunan silam,” ucap Jarwo Kwat saat ngobrol-ngobrol santai dengan POSBERITAKOTA.
Pria kelahiran Pekanbaru yang punya trademerk sebagai tokoh satire JK (Jusuf Kalla-red), tak takut lekang dimaka zaman. Yang penting, katanya, harus pintar-pintar menjaga kualitas penampilan. Termasuk mengikuti perkembangan zaman yang terus bergulir.
Dua progam Indonesia Lawak Klub (ILK) Trans 7 dan dan Stand Up Comedy di Indosiar, nyaris tak lepas melibatkan Jarwo Kwat. Baik sebagai pengisi acara maupun juri atau komentator. Dari situ, katanya, bisa sekaligus belajar mengikuti perkembangan dunia lawak di era Milenia saat ini.
“Selama saya bisa menjunjung tinggi sikap profesional, nggak perlu takut,” pungkas mantan personil grup lawak Diamor bersama Komeng, Rudy Sipit dan Mamo. ■ Red/Goes