JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terletak di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor KM 20, Jakarta Timur, merupakan satu sekolah yang berdiri di tengah-tengah pasar tradisional. Di tempat ini, berdiri megah sebuah bangunan yang luasnya sekitar 300 menjadi semacam titipan anak-anak pedagang pasar.
Sedikitnya ada 3 ruang belajar yang ada di sana. Yang pertama untuk play group, lalu kelas A dan B. Ada juga arena bermain indoor, ruang tamu, ruang guru, area sholat, dapur dan toilet. Sekolah dengan nama Bina Yayasan Tunas Jaya ini merupakan binaan Bhakti Istri Pegawai PD Pasar Jaya. Sekolah bagi anak usia antara 3 dan 5 tahun ini dikelola relawan yang bertugas sebagai pengajar, staf adiministrasi dan perawatan gedung.
Seorang balita, Fitri, tampak aktif mengikuti kegiatan belajar di sekolah itu. Mulai belajar menulis, membaca, hingga bermain bersama puluhan teman-temannya. Tak jarang, pendidikan karakter dan kedisiplinan pun diikutinya dengan baik.
“PAUD ini sangat membantu. Saya jualan di pasar, anak tenang bersekolah. Jadi saya bisa antar jemput setiap hari. Padahal sebelumnya, anak saya suka ikut berdagang. Kini dia sudah bisa belajar menulis dan membaca,” ucap Ny Yani, di lokasi, Selasa (16/1).
Kepala Sekolah PAUD Bina Yayasan Tunas Jaya, Frida Sofia, mengakui bahwa sebagian besar orangtua yang anaknya disekolahkan di PAUD-nya merupakan para buruh pasar. Seperti pedagang kecil, buruh kupas bawang, cabai, hingga pemulung.
“Setiap harinya para orang tua hanya perlu membayar uang sebesar Rp 5.000 untuk keperluan makan siang dan makan ringan bagi anaknya,” ucapnya.
Syarat untuk bisa mendaftarkan anak di PAUD milik Bina Yayasan Tunas Jaya pun cukup mudah, hanya tinggal membawa kartu keluarga, akta kelahiran, dan KTP orang tua. Sekolah ini beroperasi dari Senin hingga Jum’at mulai jam 08.00-12.00 WIB.
Kepala Humas PD Pasar Jaya, Amanda Gita Dinanjar, mengungkapkan kalau sekolah tersebut telah berdiri sejak tahun 1992 berbentuk tempat penitipan anak (TPA). Namun, per 1 Januari 2018 kemarin, pihaknya meningkatkan sekolah itu jadi PAUD. Hingga kini dana operasional PAUD itu sepenuhnya dari dana CSR PD Pasar Jaya sebesar Rp 11 juta per bulan. Namun ada juga dana harian yang dipungut setiap kedatangan sebesar Rp 5 ribu/anak.
“Dana ini dipakai untuk biaya konsumsi anak selama belajar. Dana lain-lain terkadang juga masuk dari sumbangan-sumbangan, baik dari bank atau instansi tertentu. Namun sifatnya tidak rutin,” imbuhnya.
Dari catatannya, peserta didik yang terdaftar di PAUD itu sebanyak 68 orang untuk tahun ajaran 2017-2018. Namun siswa yang aktif sebesar 43 anak. Selain itu, PAUD itu memiliki 3 pengajar, tenaga admin, pramusaji dan pembersih. ■ RED/JOKO