JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jalur dangdut masih belum hilang dari imej sebagai musik pinggiran atau kelas bawah. Padahal sejauh ini tak sedikit pihak dengan berbagai profesi dan pendidikan tinggi justru sudah berkecimpung di dalamnya. Bahkan ikut memberikan warna tersendiri dan mengangkat secara kualitas.
Sosok Isra Fenanta boleh jadi salah satu penyanyi yang berkecimpung serius di dalamnya dan sangat meyakini kalau kondisi sekarang sudah sangat berbeda. Musik dangdut, menurutnya, meski tetap merakyat namun sudah ‘naik kelas‘ secara imej.
“Saya memandang perkembangan dan kualitas musik dangdut saat ini cukup membanggakan. Kendati dari segi kreatifitas sangat variatif. Masing-masing ingin menyasar pasar penggemar yang cukup beragam,” kata pria yang juga berprofesi sebagai dokter tersebut kepada POSBERITAKOTA, Jumat (8/3).
Isra Fenanta yang asli kelahiran Bima (NTB) mengaku tak salah menentukan pilihan membawakan
tembang-tembang dangdut klasik atau kontemporer. Alasannya, ia ingin lebih punya karakter sebagai penyanyi. Jadi, bukan semata-mata kepengen populer. Masyarakat atau penggemar, diharapkan punya penilaian berbeda.
Karenanya, Isra Fenanta memilih lagu ciptaan para senior musisi dangdut seperti D Djaelani dan Nanang Suwito. Sedang untuk bikin feat pun, memilih penyanyi dangdut yang memiliki vokal khas, yakni Nana Mardiana (lagu Seiring Sejalan) dan Lia Ladysta (lagu Cinta Harap).
“Prinsipnya, saya harus optimis. Juga yakin akan kemampuan yang saya miliki. Buat saya musik dangdut sangat membanggakan,” tukas Isra Fenanta yang juga dikenal sebagai pengusaha tersebut. ■ RED/GOES