28.4 C
Jakarta
29 April 2024 - 03:17
PosBeritaKota.com
Syiar

KUTBAH JUM’AT DI BEKASI, KYAI MAKHTUM INGATKAN KITA MERUGI ATAU BISA DISEBUT CELAKA JIKA DOSA TAK DIAMPUNI SEUSAI RAMADHAN

BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Jika kemudian dosa-dosa kita tak diampuni oleh Allah SWT seusai menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, bisa merugi. Bahkan bagi orang sholeh bisa pula disebut celaka. Padahal, seharusnya begitu berakhir bulan puasa, kita mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda.

Hal tersebut di atas disampaikan imam dan khotib Drs KH Muhammad Makhtum (Kyai Makhtum) dalam Kutbah Jum’at Ramadhan, di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jum’at (22/4/2022) kemarin.

Ditambahkan Kyai Makhtum bahwa saat ini sudah memasuki 10 hari terakhir atau fase ketiga di bulan Ramadhan 1443 H. Dengan taqwa niscaya kehidupan kita pun jadi bahagia dan masuk ke dalam Surga-nya Allah SWT. Makanya, manfaatkanlah momentum fase ketiga atau 10 hari terakhir ini, tentunya untuk mendapatkan segala ampunan terkait dosa-dosa kita.

Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menyebutkan jika kita tidak dapat pahala yang besar ketika diakhir bulan Ramadhan, bumi dan langit pun menangis. Di situ ada musibah bagi umat Nabi Muhammad SAW,” papar kyai yang juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen tersebut.

Menurutnya bahwa keutamaan di sepanjang perjalanan Ramadhan, ada larangan dan keberkahan seperti pahala yang ditingkatkan. “Bahkan, diwajibkan kita untuk berpuasa, karena semua dilipatgandakan. Sedangkan siksa dihentikan. Pintu Surga dibuka dan pintu Neraka ditutup,” urai Kyai Makhtum, panjang lebar.

Pertanyaannya kemudian, lanjut khutbah Kyai Makhtum, apakah kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan mendatang? Mereka pun harus tahu peringatan yang datangnya dari Allah SWT. Justru dengan ketemu dan istiqomah beribadah di bulan Ramadhan, agar seseorang menjadi diampuni dosa-dosanya. Jika belum dapat ampunan, bisa merugi atau bisa disebut celaka.

“Celakanya seseorang dan termasuk bagi orang yang sholeh, ketika masuk Ramadhan tapi tidak diampuni atau tidak mendapat ampunan. Makanya, berdoalah dan meminta agar puasa, ruku dan sujud kita diterima oleh Allah SWT,” tuturnya, lagi.

Seperti para sahabat dan orang-orang sholeh yang dekat dengan Nabi Muhammad SAW, dikisahkan Kyai Makhtum, selama enam bulan perbanyak berdoa untuk bisa ketemu lagi dengan Ramadhan berikutnya.

Namun, apa yang harus kita lakukan selama 10 hari terakhir Ramadhan? Rassulullah/Nabi Muhammad SAW saja bersungguh-sungguh dalam beribadah saat 10 hari terakhir Ramadhan. Termasuk melakukan 4 hal yang meliputi : mengencangkan ikut sarungnya supaya lebih keras dalam beribadah – jauhi istri-istrinya – menghidupkan malamnya dengan perbanyak dzikir dan baca Al-Qur’an – membangunkan istri-istrinya untuk sholat. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Isi Kuliah Subuh di Bulan Ramadhan, USTADZ ABDUL ROSYID S.AG Tegaskan Nasehat Paling Bagus adalah ‘Kematian’

Redaksi Posberitakota

Khutbah Jum’at di Istiqlal, KH AMRI FATMI ANZIZ Angkat Tema Peranan Ulama Menjaga Akidah Umat

Redaksi Posberitakota

SASAR WILAYAH BABELAN BEKASI, PROGRAM ‘SEJADAH BABE’ IKUT PEDULI BANTU KESULITAN MASYARAKAT DITENGAH PANDEMI

Redaksi Posberitakota

2 comments

Sofyan, S.Pd 24 April 2022 - 02:08 at 02:08

We hope to Allah SWT, The Most Gracious The Most Merciful. With the end of the holy month of Ramadhan for all our past sins can be forgiven by Him as also hoped by the preacher mentioned above Amen.

Reply
Sofyan, S.Pd 24 April 2022 - 03:06 at 03:06

Beside We are forgiven all our past sins by Allah SWT, We hope also can be entered by Him to the highest level paradise it is Firdaus paradise after the death later Amen.

Reply

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang