JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Langkah tegas yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto dalam memberantas praktek perjudian, mendapat apresiasi positif dari Bambang Hartono, advokat yang tergabung di Kantor Hukum LQ Indonesia Lawfirm. Bahkan, setelah pernah barkarir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), justru kinerjanya patut mendapat dua acungan jempol dan patut disebut sebagai pimpinan tulen.
“Saya tahu betul kinerjanya. Selain para pelaku praktek perjudian banyak yang ditangkapin, juga kasus-kasus mandek lain, kini tengah ditangani dengan baik di Polda Metro Jaya,” tegas advokat Bambang Hartono kepada POSBERITAKOTA, Sabtu (16/6/2023).
Hanya saja, imbuh Bambang Hartono lebih lanjut bahwa apa yang dilakukan Polda Metro Jaya, justru berbanding terbalik dengan Polda Jawa Tengah (Jateng). Apalagi, khususnya di Kota Semarang saat ini, dikentarai ada 3 lokasi perjudian yang begitu leluasa beroperasi, karena masih luput dari perhatian Polda Jateng.
“Untuk ketiga lokasi tersebut adalah di Jalan Telaga Bodas, Jalan Permata Hijau dan Jalan Sultan Agung. Ada satu di Komplek Ruki Lipstick dan satu lagi ada di belakang Hotel Edge. Jadi, sangat tidak mungkin intel yang sudah canggih, tidak tahu. Termasuk, tidak mungkin juga Pemda Jateng tidak tahu,” tutur dia, lagi.
Dalam pandangan advokat Bambang Hartono, seharusnya Gubernur Ganjar Pranowo juga peka terhadap perkembangan di wilayahnya, karena masih menjabat sebagai orang ‘nomor satu‘ di Jateng. Jangan sibuk wara-wiri ke Jakarta, yakni untuk kepentingan pencintraan atau sibuk sebagai Capres dari PDIP.
“Sebaiknya memang Pak Ganjar sebagai Capres, ya mundur saja dari jabatan Gubernur Jateng. Dengan kondisi seperti sekarang, jadi tidak serius mengurus Jawa Tengah yang sebenarnya masih banyak persoalan. Termasuk penyakit masyarakat, karena menjalani praktek perjudian, khususnya di Kota Semarang,’ ucap Bambang Hartono, menambahkan.
Disebutkan bahwa dugaan ada praket perjudian di Kota Semarang (Jawa Tengah), bukanlah isapan jempol belaka. Pasalnya, video suasana perjudian tersebut, malah bisa dilihat masyarakat dan Netizen di Channel Youtube Quotient TV:
https://youtube.com/shorts/sN512xr7AoQ?feature=share.
Di situ jelas terlihat bagaimana ada roulete dan table black jack di dalam video tersebut ramai orang berjudi. Bahkan, layaknya meja besar perjudian yang terlihat begitu mewah.
“Karena itulah, mustahil tempat ramai begini, terus aparat dari kepolisian setempat, tidak tahu. Jangan-jangan atau mungkin, sudah ada Ferdy Sambo baru, karena tanpa perlindungan dan izin dari oknum petinggi Polri, tidak mungkin judi bisa beroperasi,” katanya, panjang lebar.
Diketahui tempat ini buka tak lama sejak advokat (pengacara) Alvin Lim ditangkap. Bahkan, menurut Bambang Hartono, Alvin Lim sangat ditakuti Boss 303. Sedang 303 (Sa Kong Sa) adalah dikenal dalam istilah perjudian. Namun, sebelum ditangkap, Alvin Lim sempat sebut nama Boss dan Raja Judi Indonesia.
Malah, Alvin Lim sempat diancam akan dibunuh. Tapi, sekarang Alvin Lim berada di dalam penjara. Makanya, praktek perjudian (303), bebas serta ada di mana-mana. Tidak ada lagi penyeimbang dan penegak hukum yang serius dan berani menegakkan hukum.
“Masih adakah pejabat lurus di Jawa Tengah yang berani menindak perjudian yang jelas dilarang sesuai Undang-Undang? Jika memang mau dipelihara dibuat saja UU untuk melegalisasi daripada oknum pejabat yang menikmati duit haram lebih baik untuk masyarakat. Namun, jelas perjudian melanggar norma timur kita yang mayoritas penduduk muslim. Jadi harusnya konsisten pemerintah jangan malah uang haram dibuat masuk ke dana politik dan menjadi bancakan oknum pejabat,” ujar Bambang.
Apabila Polri dan Pemda Jawa Tengah ingin membersihkan daerahnya dari perjudian, tangkap dan tahan boss dan bandar judinya. Sita dan musnahkan meja Judinya. Sedangkan masyarakat luas pun, bukan rahasia umum lagi, karena sudah tahu dan menjadi pembicaraan di kalangan 303 (Sa Kong Sa). Jadi, tidak mungkin, aparat kepolisian tidak tahu.
“Selain itu lagi, mosok sih, aparat dari intel polisi yang canggih dan modal besar, kalah sama intel LQ Indonesia Lawfirm? Ataukah memang benar selama ini ada oknum pejabat menjadi becking perjudian?” Begitu ucap Bambang, menegaskan dugaannya. ■ RED/GOES