BEKASI (POSBERITAKOTA) – Masa pandemi COVID-19 yang sangat berkepanjangan hingga memasuki kurun waktu dua tahun belakangan, mengusik siapa pun agar punya cara atau solusi untuk mendapatkan penghasilan. Atau, setidaknya, bagaimana caranya agar dapur tetap bisa ngebul? Selain menjajal ke sektor informal, bisa juga dengan buka usaha kuliner rumahan.
Faktor itulah rupanya yang mendorong Siti Kulsum (41 tahun), memilih untuk menjalani usaha kuliner rumahan. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membantu sang suami, Cecep Supriatna (44 tahun) karena pekerjaannya yang saat ini tak lagi menentu. Kadang harus kerja mendadak, tapi kadang pula diliburkan untuk beberapa hari ke depan.
“Jadi, karena saya ini punya hobi masak, pilihannya ya harus jualan atau usaha kuliner. Ya, walaupun masih kecil-kecilan, cuma untuk melayani pesanan di perumahan aja,” ucap Siti Kulsum saat ngobrol santai dengan POSBERITAKOTA, Selasa (27/7/2021) malam.
Menurut ibu dari 2 anak (Yusuf dan Bobby) soal hobi atau kepintarannya memasak, tak lepas dari masa lalunya. Ia bilang dulu pernah membantu usaha sang mertua yang mengelola warung makanan dan minuman. Ketika itu masih tinggal di daerah Kayumanis, Pramuka, Jakarta Timur.
“Saya mau menjalani usaha kuliner rumahan seperti ini, juga karena atas dorongan sang suami. Hasilnya, alhamdulillah, lumayan. Minimal, bisa untuk biaya masak sehari-hari dan jajan anak-anak,” tutur perempuan kelahiran Subang, Jawa Barat itu lagi.
Sedangkan Cecep Supriatna mengaku sangat mensuport apa yang ditekadkan sang istri. “Saya sendiri, karena banyak di rumah akibat diistirahatkan sementara dari pekerjaan, ya bantu-bantu istri. Terutama untuk mengantar pesanan,” tuturnya.
Meski belum didaftarkan sebagai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan bendera ‘Dapur Mama Yusuf‘, kata pria asal Jatibarang, Brebes (Jawa Tengah) tersebut – sejak tiga bulan silam sudah dapat menopang kehidupan keluarganya.
Bertempat tinggal di wilayah Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Pintu Timur di RW 025 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi – pasangan suami istri Siti Kulsum dan Cecep Supriatna – sehari-harinya mengaku disibukkan untuk menerima pesanan.
Dengan mengusung tagline : Harga Murah tapi Rasa Menggoda Lidah, ternyata ‘Dapur Mama Yusuf‘ mulai dikenal di lingkungan RW 025 VGH. Pesanan terus mengalir. Dalam kurun waktu antara 15 atau 30 menit, pesanan pun sudah bisa diantar. Jadi, sangat bergantung dari banyaknya pesanan.
“Sementara ini, saya sendiri yang mengantar langsung,” aku Cepi yang tinggal di Blok AP 12/No.17 RT 015/RW 025 VGH yang bekerja sebagai security perusahaan PT Garuda dan akrab dipanggil dengan nama Cepi tersebut.
Lantas, menu apa saja yang tersedia di ‘Dapur Mama Yusuf‘? Ada Nasi Goreng, Mie Goreng dan Kwetiaw Komplit yang bertarif Rp 10 ribu. Sedangkan untuk Seblak dan Spageti, dipatok harga Rp 7 ribu. Juga ada Sosis Bakar dan Baso Otak2 Bakar. Untuk makanan ringan tersedia Pisang dan Roti Bakar yang dijual seporsinya cuma Rp 5 ribu.
Tak cuma makanan. Di ‘Dapur Mama Yusuf’ menyediakan pula aneka minuman. Mulai dari Es Teler, Es Jeruk, Es Milo Susu, Es Teh Tarix, Es Kelapa Gembira dan Es Cincau Jeruk Nipis. Untuk harga minuman rata-rata bertarif cuma Rp 5000,-. Nah, murah, kan? Pesanan pun bisa dilakukan cukup via WathsApp (WA) ke No HP. 081317174704 dan 081210287501. □ RED/GOES