27.9 C
Jakarta
28 April 2024 - 01:20
PosBeritaKota.com
Entertainment

Karena Kepengen Dapetin Suasana Lain, HANUNG BRAMANTYO Kembali Tangani Produksi Film Horor

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Tak terasa sudah 17 tahun lamanya, sutradara Hanung Baramantyo selalu berkutat menggarap film-film bertemakan drama dan sejarah. Rupanya, dari situlah, ia mengaku bagaikan mengalami kejenuhan tersendiri. Nah, begitu datang tawaran agar kembali menggarap produksi film berteman horor, tak ditampiknya.

Hanung pun langsung menggarap horor berjudul “Trinil“. Ia bilang iti merupakan comebacknya peraih 2 Piala Citra itu setelah 17 tahun lebih banyak menyutradarai film drama dan sejarah. Namun sebelum ‘Trinil‘, film horor terakhir yang ditanganinya bertitel “Legenda Sundel Bolong” (2007). 

Diungkapkan Hanung bahwa untuk film ‘Trinil‘, memilih latar sejarah, yakni dekade 1970-an. Ketika itu Indonesia kali pertama memasuki masa Pemilu dengan peserta 3 partai yakni PPP, Golkar dan PDI. Situasi politik di Indonesia sedang memanas. Banyak terjadi pembunuhan di kalangan ulama.

Nah, menurut dia lagi, produksi film ‘Trinil‘ antara lain dibintangi Carmela Van Der Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade dan Wulan Guritno. Sedangkan untuk naskah dan skenarionya dikerjakan anak bareng bersama Haqi Ahmad.

Karya ‘Trinil‘ yang diproduksi Dapur Film dan Seven Skies Motion mengisahkan pasutri Rara (Carmela Van Der Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) yang siap memulai hidup baru setelah berbulan madu. Pantas, Rara mewarisi perkebunan teh nan luas di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, seorang lelaki Belanda yang sangat mencintai Indonesia.

Sedangkan Sutan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Suatu malam, Rara merasakan ketindihan kala dia tidur. Padahal selama bulan madu, dia selalu nyenyak tidur di malam hari. Selanjutnya, sadar ada yang tak beres, Sutan minta bantuan Yusof (Fatah Amin), teman sekolahnya saat mereka di Penang, Malaysia, yang kini piawai menangani beragam kasus mistis.

Sebenarnta di awal, Rara menolak ide ini. Namun, teror makin menjadi-jadi dan sangat mencekam. Namun puncaknya, hantu kepala tanpa badan muncul dengan sebuah permintaan : “Trinil, balekno gembungku (kembalikan tubuhku).” © [RED/R. ALDIANSYAH/EDITOR : GOES]

Related posts

Tampil Lebih Fresh, CONNIE NURLITA Diam-diam Lagi Persiapan Bikin Single Pop-Dut

Redaksi Posberitakota

Lama Vakum, DESSY SURACHMAN Ngaku Kadang-kadang Kangen untuk Berakting

Redaksi Posberitakota

Makna Orisional Tetap Terjaga, ENY SULISTYOWATI : Wayang Harus Adaptasi dengan Budaya Pop & Kecanggihan Multimedia

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang